Kamis, 22 Desember 2011

Landasan Ilmu Pendidikan

A.HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
Sasaran pendidikan adalah manusia .Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.
Tugas mendidik hanya dapat dilakukan apabila pendidik memiliki gambaran yang jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya.ciri khas dari manusia yaitu sifat hakikat manusia.Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan yidak terdapat pada hewan.
1.pengertian Sifat Hakikat Manusia
Sifat hakikat manusia diartikan sebagai cirri-ciri karakteristik yang secara prinsipiil membedakan manusia dari hewan.
2.Wujud Sifat Hakikat Manusia
Pada bagian ini akan dipaparkan wujud sifavt hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan) yang dikemukakan oleh paham eksistensialisme,dengan maksud menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan,yaitu:
a.kemampuan menyadari diri
b.kemampuan bereksistensi
c.pemilikan kata hati
d.Moral
e.Kemampuan bertanggung jawab
f.Rasa kebebasan (kemerdekaan)
g.Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
h.Kemampuan menghayati kebahagiaan.
B.DIMENSI-DIMENSI HAKIKAT MANUSIA
Ada 4 dimensi hakikat manusia,yaitu :
1.Dimensi Keindividualan
Lysen mengartikan individu sebagai”orang-seorang”,sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi.Selanjutnya individu diartikan pribadi.(Lysen,Individu dan masyarakat:4).Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain atau menjadi dirinya sendiri.Tidak ada diri individu yang identik di muka bumi.
2.Dimensi Kesosialan
Setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul.Artinya,setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnyadidalamnya terkandung unsur saling member dan menerima.
Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak lebih jelas pada dorongsn umtuk bergaul.Dengan adanya dorongan untuk bergaul ,setiap orang ingin bertenu dengan sesamanya.
3.Dimensi Kesusilaan
Kesusilaan diartikan mencakup etika dan etiket.Persoalan kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai.Pada hakikatnya manusia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila,serta melaksanakannya sehingga dikatakan manusia itu adalah makhluk susila.Drijarkara mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai,menghayati,dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan.(Drijarkara,1978:36-39).
4.Dimensi Keberagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religious.Beragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang.Manusia memerlukan agama demi keselamtan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar